Tiada Perjamuan Tanpa Usai
Oleh Budianto Sutrisno
Tiga setengah warsa sudah kita bersama
tiga setengah warsa sudah kita teguk suka dan duka
tiga setengah warsa sudah kita reguk sukses dan gagal
tiga setengah warsa sudah kita diwarnai dengan jenaka-ria dan pedih-perih
yang datang-pergi silih berganti
Terkadang pijar mentari membakar hati
terkadang tangan rembulan memeluk lembut
terkadang malam begitu sepi mencekam
terkadang pagi begitu ceria mengentak gairah
terkadang bintang-gemintang enggan tersenyum
terkadang mereka tergelak dalam canda bersama kita
Hidup selalu menyajikan pilihan
di satu titik, pilihan harus dipetik
sebelum dia layu ditelan waktu
pilihanku memang bukan pilihanmu
karena aku bukan kau, dan kau bukan aku
waktu adalah pengungkap sejati
siapa sebenarnya kau dan aku
Setitik pun aku tak menyesali
perjumpaan dan perpisahan kita
sejalan dengan ajaran mutiara kebijakan Cina:
”tiada perjamuan tanpa usai”
Kini saat kita bereskan gelas, piring, dan perangkat perjamuan
kita tutup buku masa lalu, dan buka lembaran baru
tanpa sesal dan pilu
***